Karenaitu, keberadaan Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang disusun oleh Tim pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan ini sangat bermanfaat bagi Civitas Akademika untuk dipedomani sehingga dapat menghasilkan karya-karya ilmiah yang berkualitas. Dengan kehadiran buku pedoman ini diharapkan aktifitas penulisan karya ilmiah baik berupa Jumlah Wacana Jumlah Kalimat Jumlah PK Jumlah Frekuensi Hubungan Semantis Hubungan Tujuan 5 700 695 11 Hubungan tujuan adalah hubungan yang memiliki makna tujuan dari suatu kehendak. Berdasarkan tabel terdapat sebelas pasangan kalimat yang memiliki hubungan tujuan. Data tersebut tergambar dalam contoh berikut Contoh 1 Wacana 5 kalimat 6-7 Padahal, ia sudah memasang tulisan besar di dinding tersebut “Jangan Kencing di Sini!”. Ia membayangkan, orang-orang itu dengan senang hati, setiap malam hingga menjelang subuh, malah mengencingi tulisan tersebut. 6 Padahal, ia sudah memasang tulisan besar di dinding tersebut “Jangan Kencing di Sini!”. 7 Ia membayangkan, orang-orang itu dengan senang hati, setiap malam hingga menjelang subuh, malah mengencingi tulisan tersebut. Analisis Kalimat 6 dan 7 memiiki hubungan tujuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 7, yaitu, Ia membayangkan, orang-orang itu dengan senang hati, setiap malam hingga menjelang subuh, malah mengencingi tulisan tersebut. Meskipun sudah memasang tulisan larangan untuk kencing di dinding pembatas tempat parkir, dinding tersebut tetap saja dikencingi. Berdasarkan kalimat 6 dan 7 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan tujuan. Contoh 2 Wacana 2 kalimat 92-93 Namun, ia tak melihat lelaki di dalam mimpinya. Ia menunggu hingga matahari tergelincir ke balik laut. 92 Namun, ia tak melihat lelaki di dalam mimpinya. 93 Ia menunggu hingga matahari tergelincir ke balik laut. Analisis Kalimat 92 dan 93 memiliki hubungan tujuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 93, yaitu, Ia menunggu hingga matahari tergelincir ke balik laut. Lelaki yang dicari Maya tidak berada di pantai, akan tetapi ia tetap menunggu hingga matahari terbenam. Berdasarkan kalimat 92 dan 93 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan tujuan. Hubungan Kondisi Tabel Tabel Kategori Hubungan Kondisi Jumlah Wacana Jumlah Kalimat Jumlah PK Jumlah Frekuensi Hubungan Semantis Hubungan Kondisi 5 700 695 81 Hubungan tujuan adalah hubungan yang memiliki makna alasan atau kemungkinan dari suatu keadaan yang terjadi. Berdasarkan tabel terdapat 81 pasangan kalimat yang memiliki hubungan kondisi. Data tersebut tergambar dalam contoh berikut Contoh 1 Wacana 5 kalimat 3-4 Satu peristiwa terus dikenangnya, sebab peristiwa paling menyakitkan selalu merupakan yang paling gampang untuk diingat, terjadi pada suatu sore. Ia bisa melupakan hari dan tahunnya, tapi ia tak akan melupakan perincian kejadiannya. 3 Satu peristiwa terus dikenangnya, sebab peristiwa paling menyakitkan selalu merupakan yang paling gampang untuk diingat, terjadi pada suatu sore. 4 Ia bisa melupakan hari dan tahunnya, tapi ia tak akan melupakan perincian kejadiannya. Analisis Kalimat 3 dan 4 memiiki hubungan kondisi. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 4, yaitu, Ia bisa melupakan hari dan tahunnya, tapi ia tak akan melupakan perincian kejadiannya. Si Batu dapat melupakan waktu terjadinya peristiwa yang menyakitkan baginya, namun ia tidak akan melupakan rincian kejadiannya karena peristiwa yang sangat menyakitkan selalu mudah untuk diingat. Berdasarkan kalimat 3 dan 4 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan kondisi. Contoh 2 Wacana 4 kalimat 25-26 Tak ada yang istimewa dengan sentuhan itu. Ia bahkan lupa, apakah pernah di suatu masa sentuhan itu memberinya kehangatan dan sedikit gelora. 25 Tak ada yang istimewa dengan sentuhan itu. 26 Ia bahkan lupa, apakah pernah di suatu masa sentuhan itu memberinya kehangatan dan sedikit gelora. Analisis Kalimat 25 dan 26 memiiki hubungan kondisi. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 26, yaitu, Ia bahkan lupa, apakah pernah di suatu masa sentuhan itu memberinya kehangatan dan sedikit gelora. Sasha merasa tidak ada yang istimewa dari ciuman Matta di pipi dan bibirnya. Ia bahkan lupa apakah permah pada suatu masa ciuman tersebut memberinya kehangatan dan gelora. Berdasarkan kalimat 25 dan 26 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan kondisi. Hubungan Pengakuan Tabel Tabel Kategori Hubungan Pengakuan Jumlah Wacana Jumlah Kalimat Jumlah PK Jumlah Frekuensi Hubungan Semantis Hubungan Pengakuan 5 700 695 79 Hubungan pengakuan adalah hubungan yang memiliki makna proses atau cara mengakui sesuatu karena kegiatan seseorang mendapat tanggapan atau apresiasi dari orang lain. Berdasarkan tabel terdapat 81 pasangan kalimat yang memiliki hubungan kondisi. Data tersebut tergambar dalam contoh berikut Contoh 1 Wacana 5 kalimat 6-7 Begini. Sore itu seorang lelaki menyeret seorang perempuan sekarat ke tepi sungai, lalu menggelindingkannya ke dalam perahu. 6 Begini. 7 Sore itu seorang lelaki menyeret seorang perempuan sekarat ke tepi sungai, lalu menggelindingkannya ke dalam perahu. Analisis Kalimat 6 dan 7 memiliki hubungan pengakuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 7, yaitu, "Sore itu seorang lelaki menyeret seorang perempuan sekarat ke tepi sungai, selanjutnya menggelindingkannya ke dalam perahu". Si Batu mengakui bahwa ia melihat seorang lelaki menyeret seorang perempuan yang sedang sekarat ke tepi sungai dan menggelindngkannya ke dalam perahu. Berdasarkan kalimat 6 dan 7 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan pengakuan. Contoh 2 Wacana 2 kalimat 4-5 Lebih menyakitkan, kekasihnya pergi meninggalkannya untuk seorang perempuan yang sangat ia kenal. Sahabatnya sendiri. 4 Lebih menyakitkan, kekasihnya pergi meninggalkannya untuk seorang perempuan yang sangat ia kenal. 5 Sahabatnya sendiri. Analisis Kalimat 4 dan 5 memiliki hubungan pengakuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 5, yaitu, "Sahabatnya sendiri." sebagai pengakuan dari potongan kalimat 4 yaitu, "…perempuan yang sangat ia kenal." Berdasarkan kalimat 4 dan 5 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan pengakuan. Contoh 3 Wacana 4 kalimat 67-68 Seseorang ada yang kencing di sana. Namun, tampaknya hanya seorang. 67 Seseorang ada yang kencing di sana. 68 Namun, tampaknya hanya seorang. Analisis Kalimat 67 dan 68 memiliki hubungan pengakuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 68, yaitu, "Namun, tampaknya hanya seorang". Sasha mengakui bahwa masih ada yang mengencingi dinding pembatas tempat parkir di dekat tokonya, akan tetapi ia menyadari bahwa hanya satu orang yang melakukan hal tersebut. Rangkuman Data Berdasarkan deskripsi data yang telah diuraikan, diperoleh rangkuman data dari lima buah cerita pendek yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen yang berjudul Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi karangan Eka Kurniawan yang telah dianalisis, yaitu sebagai berikut Berdasarkan tabel terdapat dua hubungan koherensi wacana, yaitu hubungan penambahan dan hubungan sebab-akibat. Hubungan penambahan terdiri dari 98 buah hubungan konjungsi penambahan, 6 buah hubungan konjungsi pilihan, 60 buah hubungan konjungsi perlawanan, 39 buah hubungan konjungsi urutan, 2 buah hubungan konjungsi pertentangan, 16 buah hubungan konjungsi temporal, 6 buah hubungan konjungsi perbandingan, 8 buah hubungan konjungsi sebab, 1 buah hubungan konjungsi syarat, 7 buah hubungan konjungsi tak bersyarat, 10 buah hubungan konjungsi pengandaian, 4 buah hubungan konjungsi pengantar objek, 3 buah hubungan konjungsi cara, dan 1 buah hubungan konjungsi perkecualian. Selain itu, hubungan sebab-akibat juga terdiri dari 145 buah hubungan sebab, 76 hubungan alasan, 50 buah hubungan maksud, 127 buah hubungan konsekwensi, 11 buah hubungan tujuan, 81 hubungan kondisi, dan 79 buah hubungan pengakuan. Data tersebut menghasilkan persentase kemunculan hubunga koherensi wacana dari lima buah cerpen karangan Eka Kurniawan dengan total 100%, dengan rincian sebagai berikut 11,8% hubungan konjungsi penambahan, 0,72% hubungan konjungsi pilihan, 7,2% hubungan konjungsi perlawanan, 4,6% hubungan konjungsi urutan, 0,24% hubungan konjungsi pertentangan, 1,9% hubungan konjungsi temporal, 0,72% hubungan konjungsi perbandingan, 0,96% hubungan konjungsi sebab, 0,12% hubungan konjungsi syarat, 0,84% hubungan konjungsi tak bersyarat, 1,2% hubungan konjungsi pengandaian, 0,48% hubungan konjungsi pengantar objek, 0,36% hubungan konjungsi cara, 0,36% hubungan konjungsi perkecualian, 17,47% hubungan sebab, 9,16% hubungan alasan, 6,02% hubungan maksud, 15,3% hubungan konsekwensi, 1,32% hubungan tujuan, 9,75% hubungan kondisi, dan 9,51% hubungan pengakuan. Beberapa hubungan yang tidak ditemukan dalam penelitian koherensi wacana pada lima buah cerpen karangan Eka Kurniawan yaitu, hubungan konjungsi pendampingan, hubungan konjungsi gabungan, hubungan konjungsi akibat, hubungan konjungsi harapan, hubungan konjungsi perluasan, dan hubungan konjungsi pengantar wacana. Karenadi balik kisah-kisah tersebut tersimpan pelajaran-pelajaran berharga dan kisah-kisah tersebut-pada hakikatnya-adalah harta simpanan yang. Kisah 4 nabi yang menerima kitab suci. by Agus Rya. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Pendidikan Agama Islam 5.
Daftar Isi Jenis-jenis Kata Penghubung 1. Kata Penghubung Intrakalimat a. Konjungsi Koordinatif b. Konjungsi Subordinatif 2. Kata Penghubung Antarkalimat 3. Kata Penghubung Antarparagraf Fungsi Kata Penghubung dan Contohnya 1. Menyatakan Gabungan 2. Menyatakan Waktu 3. Menyatakan Pertentangan 4. Menyatakan Tujuan 5. Menyatakan Sebab 6. Menyatakan Akibat 7. Menyatakan Syarat 8. Menyatakan Tak Bersyarat 9. Menyatakan Pilihan 10. Menyatakan Perbandingan 11. Menyatakan Urutan 12. Menyatakan Pembenaran 13. Menyatakan Menguatkan 14. Menyatakan Pembatasan 15. Menyatakan Penjelas Makassar - Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung. Konjungsi seringkali digunakan dalam berbagai jenis buku 'Teks dalam bahasa Kajian Struktur dan Kebahasaan' oleh Taufiqur Rahman dijelaskan bahwa kata penghubung adalah kata tugas yang berfungsi menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru. Adapun kata penghubung antarparagraf letaknya di awal paragraf. Dalam jurnal Konjungsi Bahasa Indonesia Suatu Tinjauan oleh Kasni Atmo Sukarta dijelaskan bahwa kata penghubung merupakan kata yang bertugas menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan mengetahui pengertian kata penghubung, berikutnya adalah memahami jenis-jenis dan contohnya. Simak penjelasannya berikut Kata Penghubung IntrakalimatKata penghubung intrakalimat atau antarklausa adalah kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak. Dalam antarklausa juga ada dua jenis kata penghubung yaitua. Konjungsi KoordinatifKonjungsi Koordinatif yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sederajat, diantaranya dan, atau, tetapi, sedangkan, melainkan, lalu, kemudian, pergi ke pasar dan ayak pergi ke anak yang pintar, tetapi agak malas ke Konjungsi SubordinatifKonjungsi Subordinatif yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya. Berikut jenis-jenis konjungsi subordinatifHubungan waktu Sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sementara, sambil, setaya, selagi, selama, sehingga, sampaiHubungan syarat Jika, kalau, jikalau, asalkan, bila, manakalaHubungan pengandaian Andaikan, sekiranya, seandainya, seumpamanyaHubungan tujuan agar, biar, supayaHubungan konsesif Biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipunHubungan pemiripan Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksanaHubungan sebab Sebab, karena, oleh karenaHubungan akibat Sehingga, sampai-sampai, makanyaHubungan penjelasan BahwaHubungan cara Dengan2. Kata Penghubung AntarkalimatJenis kata penghubung yang kedua adalah konjungsi antarkalimat yang memiliki fungsi menghubungkan kalimat yang satu dan lainnya. Adapun fungsi dari kata penghubung antarkalimat yakniMenyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu yang berbeda atau pun bertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Misalnya biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/ kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya. Misalnya Kemudian, sesudah itu, setelah itu, adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya. Misalnya tambahan pula, lagi pula, selain kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya. Misalnya keadaan yang sebenarnya. Misalnya sesungguhnya, keadaan yang dinyatakan sebelumnya. Misalnya malahan, keadaan pertentangan dengan keadaan sebelumnya. Misalnya akan tetapi, namun, kecuali konsekuensi. Misalnya dengan akibat. Misalnya oleh karena itu, oleh sebab kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya. Misalnya sebelum itu3. Kata Penghubung AntarparagrafJenis kata penghubung yang ketiga adalah konjungsi antarparagraf yang berfungsi menghubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf macam-macam konjungsi yang lazim digunakan dalam hubungan antarparagraf antara lainKonjungsi yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Misalnya begitu pula, demikian juga, tambahan lagi, di samping itu, kedua, dan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Misalnya bagaimanapun juga, sebaliknya, dan yang menyatakan perbandingan. Misalnya sebagaimana dan sama halnyaKonjungsi yang menyatakan akibat atau hasil. Misalnya oleh karena itu, jadi dan yang menyatakan tujuan. Misalnya untuk maksud itu, untuk mencapai hal itu, dan untuk itulahKonjungsi yang menyatakan intensifikasi. Misalnya ringkasnya, secara singkat, dan pada yang menyatakan waktu. Misalnya sementara itu, dan Kata Penghubung dan Contohnya1. Menyatakan GabunganKata hubung gabungan atau aditif merupakan kata penghubung yang berfungsi menghubungkan antar klausa, kalimat dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama. Kata yang sering digunakan untuk kata hubung ini adalah dan, lagipula, dan sedang menulis dan Ainun memperbaiki Ibu serta Adik akan ke Makassar tahun Menyatakan WaktuKata hubung waktu memiliki fungsi sebagai kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal. Kata hubung waktu bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak hubung yang biasa digunakan untuk menyatakan waktu adalah apabila, bilamana, ketika, sebelum, sejak, sesudah dan sudah ada di lokasi meliput sejak dini makan ayam goreng yang sebelumnya dibeli di warung depan Menyatakan PertentanganKata hubung pertentangan merupakan bentuk kata hubung yang menghubungkan dua buah kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bagian yang biasa dipakai pada kata hubung ini adalah tetapi, melainkan, namun, padahal, dan yang ingin kuliah di kampus negeri tetapi tidak punya Eliezer tidak berbohong, melainkan mengatakan Menyatakan TujuanKata hubung tujuan adalah kata penghubung yang menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan di antaranya adalah guna, untuk, agar, dan memperbaiki laptop untuk membersihkan selokan supaya tidak banjir lagi saat musim hujan Menyatakan SebabKata hubung sebab atau kausal merupakan bentuk kata hubung yang menjelaskan kejadian yang terjadi akibat suatu sebab tertentu atau khusus. Kata hubungnya adalah sebab dan terjadi di Makassar karena saluran air tersumbat oleh percaya dengan cerita itu sebab dia sudah pernah Menyatakan AkibatKata hubung akibat atau konsekutif merupakan bentuk kata hubung yang menerangkan bahwa suatu keadaan tersebut dapat terjadi karena penyebab yang kata hubung yang digunakan adalah sehingga, sampai, dan malam belajar akibatnya dia tidak naik dan Nisa terlalu asyik menulis berita di kantor sampai mereka lupa waktu makan Menyatakan SyaratKata hubung syarat atau kondisional adalah jenis kata hubung yang menerangkan bahwa kejadian tersebut dapat terjadi apabila syarat-syaratnya hubung yang sering digunakan adalah jika, apabila, kalau, dan siswa pasti naik kelas kalau rajin belajar dan mengerjakan akan ke sekolah jika Andika menjemputnya di Menyatakan Tak BersyaratKata hubung ini berfungsi menyatakan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa perlu ada syarat yang harus terpenuhi. Contoh kata hubung yang sering digunakan adalah walaupun, meskipun, dan dan Ainun tetap ke sekolah walaupun hujan tetap demo di jalan biarpun Rektor Menyatakan PilihanKata hubung pilihan atau disjungtif adalah bentuk kata penghubung yang berfungsi menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata yang biasa digunakan adalah atau, ataupun, mau makan bakso atau nasi pagi, siang maupun malam, kerjanya hanya menulis Menyatakan PerbandinganKata hubung ini berguna untuk menghubungkan dua hal dan kemudian membandingkannya. Kata yang sering dipakai di antaranya adalah seperti, bagai, ibarat, dan kembar yang mirip itu bagaikan pinang dibelah selalu lambat seperti Menyatakan UrutanKata hubung ini berfungsi menyatakan urutan suatu hal. Kata hubung yang sering dipakai di antaranya adalah mula-mula, lalu dan dulu menteganya, setelah itu baru kemudian masukkan mampir ke Makassar terlebih dahulu lalu baru kita ke Menyatakan PembenaranKata hubung ini biasa disebut juga dengan konsesif adalah suatu kata hubung yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal lainnya. Contoh kata hubung pada konjungsi ini adalah walaupun, meskipun, biar, dan tetap pergi bermain bola meskipun dilarang sama tetap rajin belajar walaupun ujian semester masih Menyatakan MenguatkanKata hubung ini berfungsi sebagai penegas atau meringkas bagian kalimatnya sebelumnya. Contoh kata yang sering dipakai adalah bahkan, apalagi, yaitu, dan Urwa adalah orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang tempat liburan favoritnya, yaitu hutan, laut dan Menyatakan PembatasanKata hubung ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap suatu keadaan atau kejadian. Kata hubung yang sering digunakan adalah kecuali, selain, dan tidak boleh pulang kecuali mereka sudah menyelesaikan tugas karyawan kantor, yang lain dilarang Menyatakan PenjelasKata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat sebelumnya agar lebih terperinci. Kata yang sering dipakai diantaranya adalah guru yakin bahwa Ainun bukan pencuri bilang bahwa Ayah akan pulang pekan depan dari Jakarta. Simak Video "6 Mobil Rombongan Jemaah Haji Terlibat Kecelakaan Beruntun di Gorontalo" [GambasVideo 20detik] hsr/alk
Katapenghubung yang digunakan dalam hubungan tujuan ini adalah Agar, supaya, untuk dan biar. Contohnya : Kamu harus rajin belajar agar kamu bisa lulus di universitas terbaru. Ayah membelikan ku sepeda baru supaya aku rajin belajar. Ibu membelikan buku untuk adik belajar; 4 - Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Konsesif Teks editorial merupakan pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat yang bertujuan untuk mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam isu atau topik yang sedang berkembang. Teks editorial tersusun atas beberapa kaidah kebahasaan. Salah satunya adalah konjungsi. Konjungsi atau kata hubung yang digunakan dalam teks editorial di antaranya konjungsi yang menyatakan hubungan tujuan. Konjungsi tersebut ditandai dengan penggunaan kata agar, untuk, supaya. Berdasarkan penjelasan tersebut, kalimat yang memiliki hubungan tujuan adalah Anda harus banyak berlatih menjawab soal-soal latihan agar memperoleh nilai yang baik. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. Contohkalimat keterangan tujuan :. Di bulan Ramadhan semua umat muslim berlomba - lomba berbuat kebaikan agar mendapatkan pahala yang banyak.; Semua peserta diharapkan membawa jaket dan baju hangat agar tidak kedinginan di malam hari.; Pagi-pagi sekali, Ayah sudah berangkat kerja supaya terhindar dari kemacetan.; Ibu membeli banyak bahan makanan untuk persediaan selama satu bulan. Contoh Konjungsi Tujuan yang Benar adalah Begini, Foto Unsplash/Jan Kahánek Terdapat beberapa konjungsi di dalam bahasa Indonesia, salah satunya konjungsi subordinatif tujuan. Pengertian dan contoh konjungsi tujuan yang benar adalah konjungsi yang menggabungkan 2 klausa atau lebih di dalam 1 kalimat yang mengandung hubungan tujuan di dalamnya. Pengertian Konjungsi Tujuan Pengertian konjungsi tujuan adalah kata hubung yang menjelaskan tujuan atau maksud dari suatu peristiwa. Karena mengandung hubungan tujuan, maka salah 1 dari 2 atau beberapa klausa itu merupakan anak kalimat dari buku Master Bahasa Indonesia Panduan Tata Bahasa Indonesia Terlengkap, Ainia Prihantini, 201523, kata hubung yang umum digunakan di dalam kalimat konjungsi subordinatif tujuan adalah biar, untuk, agar, demi, supaya, dan Contoh Konjungsi Tujuan yang Benar adalah Begini Contoh Konjungsi Tujuan yang Benar adalah Begini, Foto Unsplash/Marcos Paulo Prado Inilah beberapa contoh konjungsi tujuan di dalam kalimat Semangatlah di dalam belajar dan berkarya biar hidupmu kelak bermanfaat bagi banyak sengaja mengikuti kursus bahasa Inggris terbaik di kotanya supaya kemampuan bahasa Inggrisnya harus minum air mineral secara teratur supaya kulit kita tidak jadi kering dan sengaja mengambil semester pendek supaya bisa lebih cepat lulus berlatih sepak bola dengan tekun supaya dia bisa masuk ke klub sepak bola seminar startup itu diadakan untuk para mahasiswa yang hendak mendirikan sebuah perusahaan rintisan usai lulus kuliah bandeng sebaiknya dikukus biar tulang-tulangnya tidur lebih awal supaya tidak bangun kesiangan keesokan harus berlatih keras agar dirinya lolos di dalam pertandingan bulu tangkis nanti harus minum obat dengan teratur supaya lekas ayah bekerja mati-matian demi menyekolahkan belajar bahasa Inggris agar kelak bisa diterima di perusahaan menghadiahkan sebuah kalung mutiara yang sangat cantik untuk ibu agar ibu bisa berbahagia di hari ulang tahunnya berlatih vokal agar bisa menjadi penyanyi yang sukses dan terkenal saat dewasa harus rutin meminum obatnya 3 kali sehari agar bisa lekas sembuh dari penyakit yang dapat disimpulkan bahwa konjungsi tujuan di dalam bahasa Indonesia digunakan ketika kamu ingin menulis atau mengatakan suatu kata dengan tujuan yang jelas.BRP
50 Kalimat di bawah ini yang mengandung hubungan tujuan adalah . A. Biarpun sudah berkali-kali dinasihati, ia tetap saja tidak mau mengubah perilakunya. B. Kita harus menjalin kesatuan dan persa
PIXABAY/Sophkins Ada banyak kata lain dari 'tujuan' yang bisa teman-teman hafalkan untuk menambah kosakata. - Teman-teman bisa menggunakan beragam kata lain dari 'tujuan' untuk membuat sebuah kalimat atau tulisan. Bila teman-teman belum tahu banyak tentang kata lain atau sinonim dari kata 'tujuan', berikut akan dijelaskan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. Sebelumnya, kita cari tahu dulu arti dari kata 'tujuan' menurut KBBI. Tujuan adalah arah, halauan, atau sesuatu yang dituju. Setelah mengetahui arti dari kata 'tujuan', berikut akan dijelaskan beberapa kata lain yang bisa menggantikan kata 'tujuan' atau memiliki kesamaan arti. Kata Lain dari 'Tujuan' 1. Niat Niatnya ingin berkunjung ke rumah nenek bulan depan, tapi ternyata harus dibatalkan karena ibu sakit. 2. Jurusan Kakak memutar haluan ke jurusan lain yang lebih mudah dilalui. 3. Juntrungan Dari pagi tadi, Nita berbicara tanpa henti dan tidak karuan juntrungannya. 4. Alamat Baca Juga Kata Lain dari 'Menggunakan' dalam KBBI dan Contoh Kalimatnya Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Hubungantujuan: Agar, biar, supaya: Konjungsi antar kalimat adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Dalam penggunaanya, konjungsi antar kalimat menyatakan makna yang berbeda-beda, diantaranya : oleh karena itu, sebelum itu, namun, akan tetapi, kecuali itu, dengan demikian, sesudah itu, selain itu Mahasiswa/Alumni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa11 Juni 2022 1015Jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut adalah D. Menurut KBBI, konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Penggunaan konjungsi dalam kalimat disesuaikan dengan konteks yang ingin disampaikan. Salah satu jenis konjungsi, yaitu konjungsi hubungan tujuan. Konjungsi hubungan tujuan adalah konjungsi yang menggabungkan 2 klausa atau lebih di dalam 1 kalimat yang mengandung hubungan tujuan di dalamnya. Konjungsi yang menyatakan hubungan tujuan ditandai oleh adanya konjungsi tujuan, yaitu "agar", "supaya", "untuk", dan "biar". Contoh kalimat yang menggunakan konjungsi tujuan adalah - Kita harus rajin berolahraga agar tubuh tetap sehat dan bugar di masa pandemi ini. - Seluruh pegawai harus melakukan ujian untuk mengetahui tingkat kemampuan di bidangnya masing-masing. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D karena terdapat konjungsi untuk dalam kalimat tersebut. Semoga membantu, ya.
\n \n \nkalimat berikut yang memiliki hubungan tujuan adalah
Jeniskalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan tujuan dari pola induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung seperti agar, supaya, biar, dan lain sebagainya. Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan. Shafira sengaja tidur siang agar dia bisa bangun pagi.
60 Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Akibat, Cara, Tujuan, Syarat, Hasil, Kenyataan Lengkap – Ada banyak sekali contoh kalimat majemuk hubungan akibat, cara, tujuan, syarat, hasil, kenyataan yang bisa kamu pelajari dan pahami baik secara offline maupun secara online. Kamu bisa menemukan beberapa contoh kalimat majemuk tersebut di halaman ini. Mamikos sengaja menyediakan beberapa contoh untuk setiap jenis kalimat majemuk agar kamu bisa lebih paham. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Akibat, Cara, Tujuan, Syarat, Hasil, KenyataanDaftar IsiContoh Kalimat Majemuk Hubungan Akibat, Cara, Tujuan, Syarat, Hasil, Kenyataan1. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Akibat2. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Cara3. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Tujuan4. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Syarat5. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Hasil6. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan KenyataanBerbagai Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat Lainnya Daftar Isi Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Akibat, Cara, Tujuan, Syarat, Hasil, Kenyataan 1. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Akibat 2. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Cara 3. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Tujuan 4. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Syarat 5. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Hasil 6. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Kenyataan Berbagai Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat Lainnya hasan-albari Kalimat majemuk sendiri terbagi menjadi beberapa jenis. Salah satunya jenisnya adalah majemuk bertingkat. Kalimat majemuk bertingkat sendiri terbagi lagi ke dalam berbagai jenis. Ada hubungan akibat, hubungan kenyataan, hasil, hubungan atributif, hubungan penjelasan, dan lain sebagainya. Semua contoh kalimat majemuk itu bisa kamu pelajari di bawah ini. 1. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Akibat Jenis kalimat ini adalah kalimat yang menghubungkan induk kalimat serta anak kalimat dengan suatu hubungan akibat. Suatu kejadian akan berakhir dengan munculnya suatu akibat atau dampak. Agar kamu bisa lebih memahaminya, perhatikan beberapa contoh kalimat majemuk hubungan akibat, cara, tujuan, syarat, hasil, kenyataan yang sudah Mamikos sediakan di bawah ini Anna terjatuh dari tangga sehingga ia mengalami patah tulang di tangan kanannya. Brenda malas belajar tadi malam, akibatnya ia gagal menyelesaikan ujian matematika hari ini. Candra tidak mematuhi ibu, oleh karena itu ayah menghukumnya untuk membersihkan rumah. Diandra terlalu sering bekerja lembur sampai-sampai tubuhnya melemah dan jatuh sakit. Ester menjelaskan pelajaran Bahasa Jepang dengan baik sehingga adiknya pun paham. Farhan malas menyantap sarapan, akibatnya dia pingsan saat mengikuti upacara bendera. Gita suka menjahili anak-anak lain, oleh karena itu tidak ada yang mau menjadi temannya. Hendri membolos sekolah berkali-kali sampai-sampai kepala sekolah selalu menghukumnya. Indra melempari anjing itu dengan batu sehingga dikejar dan di gonggongi sampai ujung gang. Joko melalaikan tugas-tugasnya, akibatnya ibu tidak memberinya uang jajan. Kalimat majemuk bertingkat hubungan akibat akan menggunakan kata hubung yang berupa akibatnya’, oleh karena itu’, sehingga’, atau bahkan sampai-sampai’. Semua kata hubung tersebut menunjukkan bahwa anak kalimat atau induk kalimat merupakan dampak yang terjadi karena sesuatu yang ditampilkan dalam kalimat yang lainnya. 2. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Cara Jenis kedua dari kalimat majemuk bertingkat adalah hubungan cara. Jenis kalimat yang satu ini menunjukkan suatu cara yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat berikutnya. Agar kamu bisa lebih memahami contoh kalimat majemuk hubungan akibat, cara, tujuan, syarat, hasil, kenyataan, periksa dan pelajari beberapa contoh kalimat majemuk hubungan cara ini. Kristina melempar bola basket itu ke dalam keranjang dengan cukup keras. Lidia memasak nasi goreng pedas dengan menggunakan wajan dan spatula baru. Marta membuat boneka yang sangat lucu dengan memanfaatkan banyak kaos kaki bekas. Nurul menggambar lukisan yang sangat indah dengan menggunakan peralatan terbaru. Ona akan pergi liburan ke rumah neneknya dengan mengendarai sepeda motor. Para pencuri memasuki rumah pamanku dengan menggunakan linggis. Qori memancing ikan di dalam kolam dengan umpan ikan-ikan kecil. Rosa menyeberangi sungai bersama orang tuanya dengan sebuah perahu kecil. Siska membayar semua belanjaannya hanya dengan sebuah kartu kredit. Tiara mengambil buah-buahan yang sudah matang dengan menggunakan galah. Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat hubungan cara adalah dengan’. Kata hubung ini menunjukkan bagaimana suatu proses terjadi dalam suatu situasi. Biasanya, induk kalimat menggambarkan kejadian yang sedang berlangsung sedangkan anak kalimat menunjukkan cara atau proses dilakukannya kejadian tersebut. 3. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Tujuan Jenis lain dari kalimat majemuk adalah hubungan tujuan. Jenis kalimat yang satu ini biasanya menggunakan kata hubung seperti biar’, supaya’, dan agar’ untuk mencerminkan suatu tujuan. Ada banyak sekali contoh kalimat majemuk hubungan akibat, cara, tujuan, syarat, hasil, kenyataan yang bisa kamu pelajari. Untuk hubungan tujuan, ini dia beberapa contohnya Uzia selalu membawa payung kemana-mana agar tidak kehujanan kalau hujan tiba-tiba turun. Vira pergi ke kantornya menggunakan motor supaya bisa lolos dari kemacetan dengan mudah. Wahyu sengaja memarahi adiknya biar adiknya jera dan tidak nakal lagi. Yuli harus belajar dengan sangat giat agar berhasil masuk ke universitas impiannya. Zena perlu mengikuti peta dengan hati-hati supaya tidak salah mengambil jalur. Ayah menyita ponsel kakak biar bisa fokus saat belajar dan tidak tersimpangkan. Bibi memasak pagi-pagi sekali agar sarapan sudah siap saat paman akan berangkat kerja. Cucu tetanggaku diajari berenang sejak kecil supaya bisa menjadi atlet renang profesional. Dewi pulang kerja jalan kaki biar bisa menghemat uang transportasi dan menabungnya. Endah membeli dua makan malam agar bisa menikmatinya bersama teman sekamarnya. Dalam kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan, kata penghubung digunakan untuk menunjukkan tujuan dari dilakukannya sesuatu. Tujuannya biasanya berada di bagian anak kalimat. Sedangkan induk kalimatnya biasanya akan menampilkan kejadian yang akan dilakukan. Setelah memahami beberapa contoh di atas, coba kamu buat kalimat majemuk bertingkat sendiri. 4. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Syarat Untuk jenis kalimat majemuk yang satu ini, kamu perlu menggunakan kata penghubung seperti asalkan’, apabila’, jika’, dan seandainya’ untuk menghubungkan dua kalimat yang ada. Semua kata hubung tersebut digunakan untuk menunjukkan bahwa ada syarat yang harus dipenuhi agar suatu kejadian bisa terjadi. Beberapa contoh kalimat yang bisa kamu pelajari antara lain Jika Fitri mendapatkan nilai tertinggi dalam ujian, dia akan diajak berlibur ke luar negeri. Seandainya Guntur segera datang ke rumah sakit, dia pasti bisa melihat proses kelahiran anaknya. Apabila pengendara mobil itu mematuhi rambu lalu lintas, pasti kecelakaan itu tidak akan terjadi. Asalkan kamu belajar dengan giat, semua soal ujian pasti akan terasa lebih mudah. Ibu akan mengizinkan kakak membeli ponsel baru jika ponsel yang lama sudah mati. Kakek tidak akan memarahi Dinda seandainya dia tidak memecahkan pot bunga di halaman. Nenek selalu membuat kue kering apabila sudah mendekati hari raya tertentu. Semua itu tidak akan terasa berat asalkan kamu melakukannya dengan tulus dan ikhlas. Paman tidak akan memperbolehkan Anggi memasak jika dia tidak mau berbelanja ke pasar. Ayah dan ibuku akan pergi ke luar kota seandainya aku tidak lupa membeli tiket. Kata hubung dalam contoh kalimat majemuk hubungan akibat, cara, tujuan, syarat, hasil, kenyataan bisa digunakan di bagian tengah kalimat maupun di bagian awal kalimat. Hal yang penting adalah kata penghubung tersebut mencapai tujuannya, yaitu untuk menggabungkan anak kalimat dan induk kalimat sehingga akan menyatakan suatu syarat. 5. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Hasil Kemudian ada kalimat majemuk hubungan hasil yang menyatakan hasil dari suatu kejadian yang telah berlangsung. Biasanya, jenis kalimat majemuk ini ditandai dengan kata penghubung makanya’. Kata hubung tersebut menunjukkan hasil yang muncul setelah sesuatu terjadi. Tidak seperti jenis kalimat yang sebelumnya, kata hubung kalimat ini ada di bagian tengah kalimat. Gempa bumi kemarin terlalu dahsyat, makanya ada banyak gedung yang runtuh. Lantai kamar mandi rumah nenek sangat licin, makanya kakek sampai terjatuh. Meja makan di halaman belakang terbuat dari kayu jati, makanya kuat sekali. Hujan tadi malam lebat sekali, makanya daerah dekat rumahku kebanjiran. Ibu pulang dari arisan larut malam, makanya tidak ada makan malam di dapur. Ayah lupa mengisi bahan bakar mobil, makanya sekarang mobilnya tidak bisa jalan. Sepedaku baru dibeli tiga hari yang lalu, makanya warnanya masih sangat bagus. Anjing tetanggaku beranak lagi, makanya sekarang setiap malam banyak suara gonggongan. Kakak selalu merawat bulu kucingnya, makanya kucing itu jadi tampak sangat cantik. Adikku rajin merapikan kamar tidur, makanya kamar tidurnya terlihat sangat estetik. Dari contoh kalimat majemuk hubungan akibat, cara, tujuan, syarat, hasil, kenyataan di atas, bisa dilihat kalau kata hubung yang digunakan selalu menunjukkan hasil dari suatu kejadian. Tapi, tidak ada dari contoh kalimat majemuk bertingkat di atas yang memperlihatkan bahwa kata hubungnya digunakan di bagian awal. Hal ini karena kata hubung tersebut akan jadi tampak aneh. 6. Contoh Kalimat Majemuk Hubungan Kenyataan Contoh kalimat majemuk hubungan akibat, cara, tujuan, syarat, hasil, kenyataan yang terakhir adalah contoh kalimat majemuk bertingkat yang menunjukkan suatu hubungan kenyataan. Biasanya, kata hubung yang digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat dengan hubungan kenyataan adalah padahal’. Perhatikan dengan seksama semua contohnya di bawah ini Buah apel yang dibeli kakak tampak masih segar, padahal bagian dalamnya sudah busuk. Anita sudah buru-buru berangkat ke sekolah, padahal hari itu sekolahnya libur. Bu Ida masih berada di desanya, padahal semua orang sudah siap bekerja kembali. Gajian yang seharusnya sudah tiba malah tertunda, padahal semua uangku sudah habis. PR Adi masih belum selesai juga, padahal besok pagi tugas itu harus sudah diserahkan ke guru. Abdul masih saja menyanyikan lagu-lagu, padahal suaranya sudah semakin serak. Para nelayan itu masih saja berlayar, padahal awannya mendung sekali. Kakak lupa mencuci pakaiannya, padahal siang ini matahari bersinar cerah sekali. Kebun binatang di tengah kota masih belum buka, padahal banyak orang ingin berkunjung. Hari ini sekolah adikku libur, padahal tidak ada tanggal merah di kalender. Contoh kalimat majemuk hubungan akibat, cara, tujuan, syarat, hasil, kenyataan di atas menunjukkan kenyataan yang bertentangan dengan kondisi yang ada. Kata hubung padahal merupakan kata hubung yang menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi tidak seperti kenyataannya atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berbagai Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat Lainnya Selain semua contoh kalimat majemuk bertingkat yang sudah Mamikos bagikan di atas, masih banyak jenis kalimat majemuk bertingkat yang wajib kamu pelajari dan pahami dengan mendalam. Misalnya saja ada kalimat majemuk bertingkat sangkalan yang menggunakan kata hubung seakan-akan’ dan seolah-olah’. Kemudian ada juga kalimat majemuk bertingkat hubungan atributif. Kalimat majemuk bertingkat hubungan atributif menggunakan kata hubung yang’. Contoh kalimat majemuk bertingkat ini adalah laki-laki yang menggunakan masker itu tampak cukup menarik’.Sebaiknya kamu pahami semua contoh kalimat majemuk hubungan akibat, cara, tujuan, syarat, hasil, kenyataan yang sudah Mamikos bagikan agar kamu semakin menguasai Bahasa Indonesia. Klik dan dapatkan info kost di dekatmu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah
e1cU.